Words can describe anything else..

Sabtu, 07 Desember 2013

Random Thought.-.

Lama ga nulis bcs yea u guys know that i have final exam:p tho i didn;t do it well._.
Banyak unek unek yang pengen disampein dan berharap dibaca orang*mupeng*. Oke, mungkin ini emang cuma opini aja tapi kasian juga sih(?)
Akhir akhir ini kok lagi trend gitu ya penggusuran? Latar belakang mereka menggusur mungkin emang baik, dan pemerintah juga udah mikirin supaya mensejahterakan rakyatnya. Tapi selama pembangunan mereka harus kerja dimana? Mereka harus makan sama apa? Mereka yang udah berpuluh puluh tahun banting tulang disitu dan sedetik dihancurkan gitu aja apa gak kasihan sama mereka?
Pemerintah sebaiknya ninjau ulang aksi penggusuran mereka. Di sisi lain, rakyat juga memang susah diajak maju, sebagai contoh orang yang masih awam dan tradisional, mereka tinggal di pinggir kali misalnya, mereka terus membuang limbah ke sungai, karena tidak ada lagi tempat pembuangan, dan ketika banjir mereka menyalahkan pemerintah yang tidak menyediakan fasilitas yang mencukupi agar tidak terjadi banjir. Salah siapa? Misalnya lagi, macet. Jakarta itu cukup luas, kalo mau diperluas jalan lagi, emang mau apa gusur rakyat kecil? Mengatasi kemacetan memang tak semudah membalik telapak tangan. Kalo memang masih di proses, ya sebaiknya gausah lah ada keluhan "macet kok gak segera diatasi?" memang kalian mampu mengatasi? Intropeksi dulu. Kita lihat pemerintah sejauh ini mencoba untuk mengatasi hal itu. Apalagi di ibu kota yang menjadi pusat Indonesia. 
Indonesia semakin ruwet. Kontroversi dimana mana. Mulai dari ekonomi yang masih processing, hingga skandal UNAS yang mau dihilangin. Kalo menurut saya nih ya, bukannya saya gak mau ada Ujian Nasional *emg iya sih sebenernya haha :p * tapi kita lihat sisi lain pelajarnya, pelajar frustasi, depresi hingga bunuh diri gara gara UNAS. Kebocoran dimana mana meski udah nyoba diatasi. Tapi tetep aja ada kebocoran. Nyontek juga tambah menggila. Apakah ujian seperti itu masih efektif? Apalagi ditambah 20+ kode soal yang sukses  bikin siswa tambah sekarat.Sebaiknya ditinjau ulang mengenai UNAS ini, karena kalo masih ada kebocoran dan depresi siswa saya rasa tidak lagi efektif untuk menguji siswa.Kurikulum 2013 memang punya standar yang bagus, tapi itu juga mungkin bagi sekolah di KOTA yang udah maju fasilitasnya. Kita lihat di pedesaan dan di daerah terpecil. Apakah mereka mampu? Kalo mampu ya silahkan aja. 
Tapi saya setuju kalo Kurikulum 2013 ini tidak ada UNAS. Tapi standarnya berat. Memang kalo bisa begitu sehingga di sekolah siswa bisa benar benar belajar dan tidak terbayang bayang mengerikannya UNAS 20 Kode Soal.

0 comment(s):

Posting Komentar

© My Own Words, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena